Emiten Sawit TP Rachmat (TAPG) Bangkit di Kuartal I-2024, Cetak Kenaikan Laba 25%
Tuesday, April 30, 2024       11:23 WIB

JAKARTA, investor.id - Emiten sawit milik konglomerat TP Rachmat, PT Triputra Agro Persada Tbk () mencatatkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 370,8 miliar pada kuartal I-2024, naik 25,82% dibanding periode sama tahun lalu Rp 294,7 miliar. Kenaikan laba bersih tersebut memberi angin segar bagi prospek ke depan, setelah pada 2023 perseroan mencatatkan penurunan laba bersih hingga 46% menjadi Rp 1,6 triliun.
Manajemen Triputra Agro dalam laporan keuangan yang dipublikasi Selasa (30/4/2024) mengungkapkan, kenaikan laba bersih kuartal I-2024 mampu dicatatkan perseroan di tengah penurunan pendapatan . Sepanjang tiga bulan pertama 2024, pendapatan dari kontrak dengan pelanggan sebesar Rp 1,91 triliun atau turun -0,76% dibanding kuartal I-2023 yang senilai Rp 1,92 triliun.
Manajemen Triputra Agro menyebut, penurunan tersebut disebabkan berkurangnya pendapatan dari produk sawit dan turunannya. Tercatat, pendapatan dari produk kelapa sawit dan turunannya pada kuartal I-2024 sebesar Rp 1,9 triliun atau lebih kecil dibanding kuartal sama 2023 yang sebesar Rp 1,92 triliun. Sementara pendapatan dari produk karet dan turunannya melesat 49,52% dari Rp 5,73 miliar menjadi Rp 8,57 miliar.
Meski pendapatan turun, perseroan mampu menekan beban pokok penjualan sebanyak 4,88% dari Rp 1,45 triliun menjadi Rp 1,38 triliun. Sehingga, laba bruto perseroan mampu naik dari Rp 472,18 miliar pada kuartal I-2023 menjadi Rp 529,32 miliar.
Triputra Agro juga berhasil menekan beban penjualan dan pemasaran, serta beban operasi lainnya, yang membuat laba usaha perseroan melesat menjadi Rp 323,6 miliar pada kuartal I-2024 dibanding kuartal sama 2023 yang sebesar Rp 203,35 miliar. Yang membuat laba bersih perseroan tumbuh 25,82% dari Rp 294,7 miliar menjadi Rp 370,8 miliar.
Sementara itu pada 12 bulan 2023, laba bersih perseroan mengalami penurunan sebesar -46% dibanding tahun 2022, seiring dengan turunnya pendapatan -10% dan peningkatan beban pokok penjualan sebanyak 9% ,khususnya akibat kenaikan harga pupuk. Laba per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada tahun 2023 mengalami penurunan -46% menjadi Rp 81 per lembar.

Sumber : investor.id
An error occurred.